6 Tips Berkendara di Tanjakan, Jangan Panik dan Tetap Fokus!

6 Tips Berkendara di Tanjakan, Jangan Panik dan Tetap Fokus!

Berkendara di jalan menanjak sering jadi tantangan tersendiri bagi pengemudi, terutama jika belum terbiasa atau memiliki pengalaman minim. Medan tanjakan yang curam dengan kondisi lalu lintas padat bisa memicu rasa panik dan membuat konsentrasi buyar. Padahal fokus dan ketenangan merupakan tips berkendara di tanjakan yang sukses.


Kepanikan justru dapat berujung pada kesalahan fatal seperti salah oper gigi, kehilangan tenaga mesin atau bahkan mobil mundur yang tentu saja berbahaya bagi diri sendiri dan pengguna jalan lain. Jadi penting untuk memahami teknik yang benar saat menghadapi tanjakan.


Meski terlihat menakutkan, berkendara di tanjakan sebenarnya bisa dikuasai dengan latihan dan pemahaman yang tepat. Artikel ini akan membahas berbagai tips sederhana berkendara di tanjakan untuk membantu Anda agar tetap fokus dan tenang.


Berkendara di jalan tanjakan, Sumber: pexels.com

Berkendara di jalan tanjakan, Sumber: pexels.com

6 Tips Sukses Berkendara di Tanjakan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa berkendara di jalan yang menanjak bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun dengan persiapan dan teknik yang tepat, Anda bisa melewati tanjakan dengan aman dan nyaman. Ini dia beberapa tips sederhana agar Anda tetap tenang dan fokus saat berkendara di tanjakan.

1. Pahami Komponen dan Karakteristik Kendaraan

Sebelum menghadapi tanjakan penting untuk memahami karakteristik kendaraan dan komponen mesin mobil Anda. Ketahui di mana letak torsi puncak mesin. Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan mesin dan torsi puncak adalah titik dimana mesin menghasilkan gaya putar terbesar. 


Dengan mengetahui letak torsi puncak Anda bisa menjaga putaran mesin di rentang tersebut saat menanjak sehingga tenaga yang dihasilkan optimal. Selain itu perhatikan juga kapasitas mesin dan jenis transmisinya. Mobil dengan mesin lebih besar umumnya memiliki tenaga yang lebih besar pula sehingga lebih mudah menanjak.


Transmisi manual memberikan kontrol lebih besar kepada pengemudi untuk bisa memilih gigi yang tepat. Sementara transmisi otomatis akan menyesuaikan gigi secara otomatis. Namun pada beberapa mobil matic Anda bisa memindahkan tuas ke posisi L atau 1 untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar saat menanjak.

2. Gunakan Transmisi atau Gigi yang Tepat

Memiliki gigi yang tepat adalah kunci utama saat berkendara di tanjakan. Gigi yang terlalu tinggi akan membuat mesin kekurangan tenaga sedangkan gigi yang terlalu rendah akan membuat mesin meraung dan boros bahan bakar.


Idealnya gunakan gigi yang memungkinkan Anda untuk bisa menjaga putaran mesin di rentang torsi puncak. Jika menggunakan transmisi manual turunkan gigi sebelum tanjakan dan ketika mobil mulai kehilangan tenaga.


Jangan ragu untuk menurunkan hingga gigi 1 jika tanjakan sangat curam. Apabila menggunakan transmisi otomatis biarkan transmisi bekerja secara otomatis tetapi Anda bisa membantu dengan memindahkan tuas ke posisi L atau 1 jika diperlukan.


Gunakan transmisi atau gigi yang tepat, Sumber: pexels.com

Gunakan transmisi atau gigi yang tepat, Sumber: pexels.com

3. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan

Tips berkendara di tanjakan selanjutnya adalah jaga jarak aman dengan kendaraan. Jarak yang cukup akan memberikan Anda waktu untuk bereaksi jika kendaraan di depan tiba-tiba berhenti atau mengalami masalah.


Selain itu jarak yang cukup juga akan mencegah Anda agar tidak menabrak kendaraan di depannya jika kendaraan secara mendadak berhenti saat di tanjakan. Idealnya jaga jarak minimal 2 sampai 3 detik dengan kendaraan di depan.


Anda juga bisa menggunakan patokan benda tetap di pinggir jalan untuk mengukur jarak. Misalnya jika kendaraan di depan melewati tiang listrik, hitung berapa detik yang Anda butuhkan untuk melewati tiang listrik tersebut. Jika kurang dari 2 detik berarti Anda terlalu dekat. 

4. Hindari Berhenti di Tanjakan Jika Perlu

Berhenti di tanjakan terutama tanjakan curam bisa menjadi mimpi buruk bagi sebagian pengemudi. Selain membuat mobil boros bahan bakar, berhenti di tanjakan juga meningkatkan risiko mobil mundur saat akan berjalan kembali.


Jadi usahakan untuk menghindari berhenti di tanjakan jika perlu. Apabila terpaksa berhenti di tanjakan gunakan rem tangan untuk menahan mobil. Saat akan berjalan kembali pindahkan kaki Anda dari pedal rem ke pedal gas dengan cepat sembari melepas rem tangan secara perlahan.


Pada mobil dengan fitur hill start assist, fitur ini akan menahan mobil secara otomatis selama beberapa detik ketika memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas. Jadi Anda tidak perlu khawatir mobil akan mundur.


Antisipasi kondisi jalan di depan, Sumber: pexels.com

Antisipasi kondisi jalan di depan, Sumber: pexels.com

5. Antisipasi Kondisi Jalan di Depan

Tips berkendara di tanjakan selanjutnya pandangan harus fokus ke depan. Perhatikan kondisi jalan seperti adanya lubang, batu, atau rintangan lainnya. Antisipasi juga kemungkinan adanya kendaraan lain yang keluar dari gang atau persimpangan. Dengan mengantisipasi kondisi jalan di depan, Anda bisa mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari bahaya.


Contohnya jika melihat lubang di jalan Anda bisa menghindarinya dengan berpindah jalur atau mengurangi kecepatan. Lain halnya jika melihat ada kendaraan lain yang keluar dari gang Anda bisa membunyikan klakson untuk memberi peringatan.

6. Jaga Fokus dan Tetap Tenang

Kepanikan adalah musuh utama saat berkendara di tanjakan. Dalam kondisi panik Anda akan sulit berpikir jernih dan mengambil keputusan yang tepat. Jadi usahakan untuk tetap tenang dan fokus, tarik nafas dalam-dalam jika Anda merasa mulai panik.


Tetap fokuskan perhatian ke jalan dan kendaraan di sekitar. Hindari berbagai gangguan baik itu telepon genggam atau percakapan yang terlalu serius dengan penumpang. Jika dirasa terlalu lelah atau mengantuk beristirahatlah sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.


Berkendara di tanjakan memang menantang namun dengan pemahaman dan persiapan yang tepat Anda tidak perlu panik lagi. Ingatlah bahwa ketenangan dan fokus adalah kunci utama dari tips berkendara di tanjakan. Jangan biarkan tanjakan menjadi momok, anggaplah sebagai kesempatan untuk mengasah kemampuan mengemudi Anda.


Jika ingin memahami lebih jauh seluk-beluk dunia otomotif termasuk teknik berkendara di berbagai medan, SpeedPlus Otomotif adalah partner terbaik. Kami menyediakan kursus otomotif yang komprehensif, siap membantu Anda memahami setiap detail kendaraan dan meningkatkan keterampilan mengemudi.

Inilah Perbedaan Perawatan Mobil Matic vs Manual

Mobil secara umum terbagi menjadi 2 jenis utama, yakni mobil bertransmisi manual dan automatic (matic). Mobil manual dan mobil matic memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mengenali perbedaan keduanya tentu penting, apalagi bagi Anda yang hendak membeli mobil. Nah, untuk memilih mana yang lebih baik, maka perlu menyesuaikan juga dengan kebutuhan berkendara Anda. Simak beberapa perbedaannya berikut ini.

1. Harga

Bagi sebagian orang masalah harga biasanya jadi hal yang utama. Jika kita bandingkan, maka memang harga mobil bertransmisi automatic (matic) lebih mahal dibandingkan dengan harga mobil manual. Selain itu, biaya perawatannya-pun terbilang akan lebih mahal mobil matic dibandingkan mobil manual. Hal tersebut bisa dilihat dari harga sparepart dan komponen lain yang ada di mobil tersebut.

2. Pengoperasian

Perbedaan yang paling utama antara mobil manual dan mobil matic adalah cara pengoperasiannya. Di dalam mobil manual terdapat 3 pedal, yaitu kopling, rem, dan gas. Sementara di dalam mobil matic hanya terdapata 2 pedal, yaitu rem dan gas.

Mobil Matic, sumber Suara.com


Saat mengoperasikan mobil manual, perpindahan gigi dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan pedal kopling dan tuas kopling. Sementara mobil matic, saat melakukan perpindahan gigi menggunakan alat yang bernama gearbox tidak perlu lagi menggunakan pedal kopling seperti mobil manual.

3. Konsumsi Bahan Bakar

Untuk konsumsi bahan bakar, mobil bertransmisi matic dinilai lebih banyak meminum bahan bakar dibandingkan dengan transmisi manual. Beberapa orang berpendapat, ini disebabkan karena mesin mobil pada transmisi matic akan bekerja lebih berat dibandingkan dengan transmisi manual.

4. Akselerasi

Mobil matic memiliki transmisi yang lebih rumit dibandingkan dengan mobil manual. Sehingga kebanyakan mobil manual memiliki transmisi yang lebih responsif diabandingkan dengan mobil matic. Dikarenakan transmisi yang lebih responsif inilah menyebabkan akselerasi mobil manual lebih cepat. Tak heran, jika mobil manual dirancang untuk digunakan sebagai mobil balap.


Namun karena perkembangan teknologi yang pesat, ada beberapa mobil matic yang dirancang dengan transmisi hampir sama dengan mobil manual. Biasanya mobil matic ini menggunakan sistem CVT (Continous Variable Transmission) dengan transmisi yang menggunakan belt sehingga ukuran rasionalnya dapat memendek dan memanjang secara halus.

5. Kenyamanan Saat Berkendara

Jika bicara mengenai kenyamanan berkendara, ini sifatnya subjektif karena bergantung selera dari setiap pengemudi. Setiap orang akan nyaman mengendarai mobil yang sesuai pilihan dan kebutuhannya. Secara umum, banyak orang lebih nyaman berkendara dengan mobil matic karena saat dikendarai tidak membutuhkan tenaga yang besar sehingga Anda tidak akan merasakan kelelahan.


Mobil matic memang menawarkan kemudahan dalam berkendara, namun belum tentu semua orang nyaman saat mengendarainya. Namun jika Anda menggunakan jasa supir, memilih mobil manual adalah rekomendasi terbaik karena konsumsi bahan bakarnya akan relative lebih irit.

Transmisi Matic vs Manual, sumber Grid Oto

6. Perawatan

Dari segi perawatan mobil, dana yang dikeluarkan untuk mobil matic lebih mahal dibandingkan mobil manual. Mobil matic dalam perawatannya membutuhkan bantuan teknisi di bengkel sedangkan perawatan mobil manual beberapa kasus bisa dilakukan sendiri.


Sejauh ini mobil matic memang sangat membutuhkan perawatan secara rutin bahkan bisa dibilang sering dibandingkan dengan mobil manual. Semua itu pasti mengeluarkan budget yang tidak sedikit, sehingga bagi Anda pemilik mobil matic setidaknya harus melakukan pengecekan rutin agar mobil matic yang dimiliki awet dan nyaman digunakan dalam kesehariannya. Jangan sampai terjadi kesalahan perawatan mobil.


Perawatan Mobil Matic dan Manual

Untuk Mengetahui lebih jelas perbedaan mobil matic dan manual dari sisi perawatannya, simak informasi berikut ini. Tentu saja karena perbedaan jenis mobil, akan berbeda pula perawatannya. Berikut ulasannya.

1. Rutin Memeriksa Dan Mengganti Oli Mesin

Ini merupakan hal wajib dalam setiap perawatan mobil matic dan manual secara berkala. Karena akan sangat fatal jika mesin mobil Anda kekurangan pelumas.

2. Pengecekan Rutin Valve

Untuk perawatan mobil matic, lakukan pengecekan rutin pada valve selain mengecek oli transmisi. Hal ini penting sekali mengingat valve merupakan komponen penting transmisi mobil matic. Terlebih jika sering digunakan dengan kasar dan terburu-buru.

3. Cek Oli Transmisi Mobil Matic

Oli transmisi berfungsi untuk melumasi persneling. Dianjurkan melakukan penggantian oli transmisi jika sudah mencapai 5000 km. Dan jika sudah menembus angka 20.000 km, dianjurkan untuk menguras oli mobil dan ganti baru.Mobil Manual, sumber Sumbar Pos

4. Filter Karburator

Untuk mobil manual, perhatikan filter karburator Anda. Inilah yang nanti jika dilupakan akan mengakibatkan mobil susah dihidupkan, bahkan Mogok. Terlebih untuk mobil-mobil tua keluaran 5 atau 10 tahun silam.

5. Kopling Dan Kampas Kopling

Jika tadi sudah kita bahas valve pada mobil matic, kini kita bahas perawatan mobil matic dan manual bagian kopling. Karena memang seringkali kopling ini menjadi masalah yang sering muncul. Bisa akibat usia dan pemakaian. Untuk perawatan mobil manual, kopling dan kampas memang harus diperhatikan. Rutin dicek dan juga diganti jika sudah aus. Mengingat benda ini menjadi inti transmisi mobil manual.

6. Timing Belt

Ini merupakan komponen mobil manual yang sangat penting. Berfungsi untuk meneruskan putaran roda gigi (transmisi) terhadap mesin. Kerusakan timing belt dapat dideteksi dengan bunyi dengungan keras saat Anda mengoperasikan mobil Anda. Bahkan sejak awal mesin dihidupkan. Jika sudah seperti itu, ada baiknya segera bawa mobil Anda ke bengkel untuk segera dilakukan pengecekan dan perbaikan.


Itu dia informasi seputar perbedaan perawatan mobil matic dan mobil manual. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. Simak terus ulasan otomotif lainnya di halaman website kursus otomotif Jogja. Sampaikan pertanyaan, saran dan kritik melalui kolom komentar.