Inilah Estimasi Modal Awal Membangun Bisnis Bengkel Mobil yang Wajib Diketahui!
Modal awal bengkel mobil menjadi salah satu pertimbangan penting bagi siapa saja yang ingin memulai usaha di bidang otomotif. Besarnya modal akan mempengaruhi skala usaha, jenis layanan yang ditawarkan, hingga kualitas peralatan dan fasilitas yang tersedia.
Modal ini tidak hanya mencakup pembelian peralatan dan perlengkapan bengkel, tetapi juga biaya sewa tempat, pengadaan suku cadang, gaji karyawan, serta dana operasional awal untuk kebutuhan pemasaran dan promosi.

Estimasi modal awal bengkel mobil, Sumber: pexels.com
Estimasi Modal Awal Membangun Bisnis Bengkel
Ada berbagai cara bisa Anda lakukan untuk mendapatkan modal bisnis mulai dari tabungan, investor, hingga pinjaman. Namun apapun yang Anda pilih, berikut adalah estimasi biaya yang harus dipersiapkan untuk memulai bisnis bengkel mobil:
1. Biaya untuk Sewa Tempat
Pemilihan lokasi bengkel merupakan salah satu faktor penting yang menentukan besarnya modal awal dan potensi keberhasilan usaha. Ketika menentukan lokasi bengkel, Anda harus mempertimbangkan biaya sewa per tahunnya.
Kemudahan akses tidak boleh diabaikan agar pelanggan dapat dengan mudah mencapai bengkel. Sedangkan tingkat persaingan di sekitar area turut mempengaruhi potensi bisnis. Bengkel yang lokasinya strategis akan meningkatkan peluang ramai.
Sebagai gambaran, biaya sewa lokasi bengkel dengan ukuran sedang di area yang cukup strategis diperkirakan mencapai sekitar 60 juta rupiah per tahun. Angka tersebut hanya estimasi, harga bisa berubah tergantung lokasi dan harga pasaran untuk wilayah tersebut.
2. Biaya untuk Renovasi Tempat
Modal awal bengkel mobil untuk proses renovasi sebenarnya bisa disesuaikan dengan budget. Jika renovasi tidak terlalu besar, biayanya cukup sekitar Rp 4,6 juta. Dana tersebut bisa dipakai untuk perbaikan lantai, pengecatan dinding, dan penyesuaian ruang kerja.
Renovasi juga dapat mencakup penyusunan area parkir kendaraan, ruang tunggu pelanggan, dan area servis agar alur kerja lebih lancar. Renovasi yang tepat akan meningkatkan kenyamanan, keamanan, serta citra profesional bengkel di mata pelanggan.
Perencanaan renovasi yang matang akan membantu memaksimalkan penggunaan ruang tanpa pemborosan biaya. Meskipun terlihat kecil, namun renovasi tempat memiliki dampak besar pada kepuasan pelanggan.

Persiapkan modal untuk membeli peralatan, Sumber: pexels.com
3. Modal untuk Peralatan
Jika Anda ingin membuka usaha bengkel mobil modal kecil maka beli dulu peralatan- peralatan yang penting-penting dulu. Seiring perkembangan bisnis, peralatan ini bisa dilengkapi secara bertahap.
Modal peralatan dan perlengkapan bengkel sebesar Rp 4 juta bisa dipakai untuk kebutuhan dasar seperti tang, kunci pas, kunci roda, obeng, palu, dan kunci sok. Selain itu dibutuhkan juga jack stand, dongkrak, dan lift manual yang kecil.
Alat pengukuran dan diagnosa, termasuk voltmeter, alat pengecekan aki, dan alat pengukur tekanan ban juga diperlukan untuk membantu akurasi pekerjaan. Jangan lupa sediakan perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan masker.
4. Dana untuk Operasional
Modal awal bengkel untuk biaya operasional sekitar Rp 30,5 juta. Angka ini mencakup seluruh biaya rutin yang diperlukan agar bengkel dapat beroperasi setiap bulannya. Biaya operasional termasuk biaya untuk membayar gaji semua karyawan bengkel.
Dana juga bisa digunakan untuk pembelian bahan habis pakai seperti oli, cairan rem, filter, dan suku cadang kecil yang sering diperlukan dalam perbaikan dan perawatan kendaraan. Biaya listrik, air, dan internet juga termasuk dalam modal operasional.
Perawatan alat dan peralatan bengkel, serta kebersihan dan keamanan area kerja biasanya diambil dari dana rutin. Dengan manajemen yang tepat, modal operasional bisa menopang kegiatan bengkel agar berjalan stabil setiap bulannya.
5. Izin dan Legalitas
Agar bengkel mobil dapat beroperasi secara sah di mata hukum, pemenuhan berbagai perizinan harus Anda selesaikan. Perizinan yang harus dimiliki antara lain NIB (Nomor Induk Berusaha) yang pendaftarannya dilakukan melalui situs resmi oss.go.id, dan NPWP.
Sertifikat standar juga wajib dimiliki untuk memenuhi kriteria teknis yang menjadi syarat dalam menjalankan usaha di bidang jasa bengkel. Tak kalah penting, dokumen KKPR untuk memastikan lokasi bengkel sesuai dengan tata ruang daerah.
Semua dokumen tersebut termasuk bagian dari modal non-fisik yang harus disiapkan pemilik bengkel. Modal awal bengkel mobil untuk mengurus seluruh izin dan legalitas tersebut estimasi biayanya sekitar Rp 60 juta.

Pastikan modal cukup untuk dana operasional, Sumber: pexels.com
6. SIINas dan Pendirian PT
Untuk kategori bengkel berskala industri, pemilik usaha diwajibkan mendaftarkan usahanya melalui portal resmi Kementerian Perindustrian di siinas.kemenperin.go.id. Prosedur ini berguna untuk memastikan bengkel memenuhi standar operasional dan regulasi pemerintah.
Bagi pemilik yang ingin menjalankan bisnis dalam bentuk badan usaha seperti Perseroan Terbatas (PT), diperlukan modal dasar sebesar Rp 50 juta. Dari total dana tersebut minimal 25% harus disetor di awal sebagai modal kerja.
Jika kekayaan bersih usaha Anda berada dalam rentang Rp 50 juta hingga Rp 500 juta, Anda wajib memiliki SIUP Kecil (Surat Izin Usaha Perdagangan) sebagai izin usaha perdagangan resmi. Izin ini menjadi syarat hukum agar usaha dapat berjalan secara legal.
Usaha Bengkel Mobil Rumahan
Sebenarnya, merintis usaha bengkel mobil tidak selalu harus dimulai dengan modal besar dan lahan luas. Usaha bengkel juga dapat diawali dari rumah, khususnya bila Anda memiliki garasi atau lahan kosong yang cukup luas untuk menampung satu hingga dua mobil.
Model bengkel rumahan ini sangat cocok bagi pemula yang ingin belajar sekaligus membangun reputasi sebelum berkembang menjadi bengkel profesional. Dengan memanfaatkan ruang pribadi, biaya sewa, atau pembelian lokasi dapat dihemat.
Anda cukup menyiapkan modal awal bengkel mobil sebesar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Modal tersebut berguna untuk membeli peralatan dasar seperti kunci pas, dongkrak, kompresor mini, alat diagnosa sederhana, dan perlengkapan keselamatan.
Tambahkan biaya operasional awal seperti listrik, air, dan perlengkapan cadangan sekitar Rp 3–5 juta. Jika pekerjaan perbaikan dan perawatan mobil dilakukan sendiri oleh pemilik, biaya tenaga kerja bisa diminimalisir.
Kursus Otomotif di SpeedPlus Otomotif
Selain menyiapkan modal, kemampuan teknis yang mumpuni juga sangat menentukan keberhasilan bisnis jasa bengkel. Untuk itu, Anda bisa meningkatkan kemampuan mekanik maupun pemilik bengkel melalui kursus otomotif di SpeedPlus Otomotif.
Disini kami menyediakan materi lengkap dan praktik langsung yang sesuai standar profesional mulai dari perawatan rutin, perbaikan kendaraan, hingga pengelolaan bengkel secara efektif.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari kursus, kualitas layanan bengkel Anda akan semakin meningkat dan bisnis bengkel mobil dapat berkembang dengan lebih cepat.