5 Sistem Penting Kelistrikan Mobil yang Wajib untuk Diketahui
Sistem kelistrikan mobil memiliki peran yang sangat vital setelah mesin mobil itu sendiri. Jika dalam bayangan Anda sistem kelistrikan ini hanya berfungsi agar lampu menyala dan starter bisa berfungsi dengan baik, itu salah besar.
Sistem kelistrikan sebenarnya memiliki cara kerja yang sangat rumit dengan fungsi yang kompleks. Bahkan jika ada salah satu komponen kelistrikan yang bermasalah maka ada kemungkinan mobil tidak bisa dihidupkan.

Sistem kelistrikan mobil yang wajib diketahui, Sumber: lifepal.co.id
Komponen Sistem Kelistrikan Mobil
Sistem kelistrikan mobil memiliki komponen-komponen yang saling terhubung satu sama lain. Masing-masing komponen dihubungkan oleh kabel. Oleh karena itu, apabila ada bagian tertentu dari kabel yang terputus maka bisa membuat speedometer mobil mati.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah adalah 5 komponen utama yang ada dalam sistem kelistrikan mobil yang perlu Anda ketahui.
1. Supply Arus
Supply arus dalam sistem kelistrikan mobil adalah komponen utama yang menyediakan aliran listrik untuk berbagai komponen lain seperti AC, lampu, dan audio. Terdapat dua komponen utama yang termasuk dalam kategori supply arus.
Komponen tersebut yaitu baterai dan alternator (dinamo ampere). Baterai menyediakan arus hingga 12 volt, sedangkan alternator menyediakan arus hingga 14 volt. Jumlah baterai yang digunakan dalam mobil bervariasi sesuai dengan kebutuhan listriknya.
Mobil-mobil berukuran besar seperti truk atau bus biasanya membutuhkan daya listrik yang lebih besar. Untuk itu mobil-mobil tersebut butuh baterai tambahan agar kebutuhan listriknya bisa terpenuhi.
2. Sistem Kontrol
Sistem kelistrikan mobil dikendalikan oleh komponen pengontrol. Sistem kontrol memiliki peran yang sangat penting, terutama untuk mobil-mobil modern yang menggunakan sistem computerized analytic.
Sistem kontrol dikendalikan oleh serangkaian prosesor komputer yang bekerja dengan cara mengatur daya listrik mobil tanpa perlu komponen input eksternal. Teknologi ini memungkinkan sistem kontrol beroperasi secara otomatis tanpa intervensi pengemudi.
Contoh kelistrikan yang menggunakan sistem kontrol otomatis adalah sistem ABS, Engine Control Module, Transmission Control Module, dan Auto Leveling Headlamp. Sistem ini bisa merespons secara cepat dan efisien terhadap kondisi jalan dan situasi pengemudi.
3. Komponen Input
Komponen input adalah bagian dari sistem kelistrikan mobil yang bisa dikendalikan secara manual maupun otomatis oleh sistem. Input manual dapat berasal dari saklar, tombol, kenop, atau switch.
Sedangkan input otomatis diperoleh melalui sensor dan sistem komputerisasi kendaraan. Kelistrikan mobil menjadi aktif atau nonaktif bergantung pada komponen input yang menginisiasi proses tersebut.
Ketika komponen input diaktifkan, sistem listrik mobil juga akan aktif dan mengalirkan daya. Sebaliknya, saat komponen input dimatikan, aliran listrik juga akan terhenti. Jadi fungsi utama komponen input adalah menghubungkan atau memutuskan aliran listrik.

Terlihat sistem kelistrikan saat mobil dibongkar, Sumber: mitsubishi-motors.co.id
4. Komponen Output
Setelah komponen input menginisiasi aktivasi sistem kelistrikan mobil, diperlukan komponen output yang bekerja bersamaan dengan input. Komponen output akan menampilkan hasil kerja dari komponen input yang mengaktifkan sistem kelistrikan.
Jenis output yang dihasilkan juga sangat bervariasi tergantung dari fungsinya masing-masing. Contoh perangkat output antara lain adalah LED, lampu bohlam, motor wiper, washer pump, motor jendela, sistem audio, head unit, power steering, klakson, AC, dan masih banyak lagi.
Komponen output ini juga berperan penting dalam menjalankan fungsi-fungsi vital dalam kendaraan. Seperti pencahayaan, sistem pengaturan kaca, pengaturan suhu, audio, dan lain sebagainya.
5. Wiring Harness
Bagian terakhir dari komponen utama dalam sistem kelistrikan mobil adalah wiring harness atau rangkaian kabel. Komponen ini bertugas untuk mengalirkan listrik dari sumbernya, baik itu baterai atau alternator menuju perangkat kendaraan yang membutuhkan daya.
Jika dilihat secara sekilas, wiring harness mungkin terlihat seperti kabel biasa dalam sistem listrik. Namun sebenarnya rangkaian ini memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan memiliki kaitan erat antara kabel satu dengan lainnya.
Bahkan saat terjadi kerusakan pada salah satu bagian kabel, bisa saja mengakibatkan seluruh rangkaian harus diganti secara keseluruhan. Beberapa contoh komponen wiring harness meliputi wiring mesin, wiring sistem AC mobil, dan wiring audio.
Cara Kerja Sistem Kelistrikan Mobil
Berikut adalah penjelasan tentang cara kerja sistem kelistrikan mobil secara sederhana sehingga sangat mudah dipahami:
1. Alternator
Generator atau alternator berfungsi untuk menghasilkan listrik saat mesin mobil berjalan. Alternator mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik melalui cara induksi elektromagnetik.
2. Aki atau Battery
Aki berfungsi sebagai penyimpan energi listrik untuk memasok daya ke sistem kelistrikan saat mesin mati. Aki juga berperan sebagai penyangga tegangan untuk menjaga konsistensi listrik saat mesin beroperasi.
3. Sistem Pengisian
Alternator akan mengisi ulang aki saat mobil berjalan. Sedangkan regulator tegangan berfungsi untuk mengontrol tegangan output alternator untuk mencegah overcharging pada aki mobil.
4. Sistem Starter
Ketika kunci kontak diputar ke posisi "start", sinyal listrik dikirimkan ke starter solenoid. Hal itu akan memicu motor starter untuk memutar flywheel. Pada saat itulah sistem pembakaran pada mesin mulai bekerja.

Perawatan sistem kelistrikan mobil, Sumber: seva.id
5. Distribusi Daya
Kabel listrik dan relay bertanggung jawab atas aliran daya dari aki ke berbagai sistem kelistrikan mobil. Fungsi utama distribusi daya adalah untuk mengalirkan daya secara efisien ke lampu, klakson, AC, dan perangkat lainnya.
6. Sensor dan Pengendali
Sensor-sensor seperti sensor suhu mesin, sensor kecepatan, dan sensor tekanan oli memberikan data kepada pengendali untuk mengontrol berbagai fungsi di dalam mobil. Pengendali elektronik bertugas mengatur sistem kelistrikan dan memastikan kinerjanya.
7. Perlindungan Kelistrikan
Fuse dan relay berperan sebagai perlindungan terhadap lonjakan arus listrik yang dapat merusak komponen-komponen elektronik. Jika terjadi korsleting atau beban berlebih, fuse akan terputus untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Itulah 5 komponen penting dalam sistem kelistrikan mobil beserta cara kerjanya. Sumber energi utama sistem kelistrikan mobil konvensional sebagian besar berasal dari bahan bakar minyak. Sedangkan pada mobil listrik semuanya berasal dari energi listrik.
Oleh karena itu, untuk menambah pengetahuan dan wawasan seputar sistem kelistrikan pada mobil-mobil keluaran terbaru seorang mekanik perlu mengikuti kelas kursus otomotif di SpeedPlus Otomotif.